Tugas Java ( Algoritma Pemrograman 3)

04.15 Edit This 0 Comments »
Nama: Sinta Suciana Rahayu P.
Kelas: 2Kb01
NPM: 28110177





Program java bilangan ganjil...

coding:

public class deretganjil{
public static void main (String [] args){
for (int a=1;s<=24;s++) //nilai ganjil dari 1 -> 24
{

if (a==1) //mulai dari angka 1
{
System.out.print(a);} //hasil

else if (a%2==1){
System.out.print(", "+s);}}}} // pembatas nilai ","



outputnya : 1, 3, 5, 7, ... , 29


public class DeretFibonacci {

public static void main(String[] args) {
int r=0,s=1;
int z = 9;//ini menunjukkan jumlah deret fibonacci yg ingin ditampilkan
for (int y=1;y<=z;y++){
System.out.print(r+" ");
r=r+s;
s=r-s;
}
}
}



outputnya: 0 1 1 2 3 5 8 13 21

RASA SIMPATI DAN EMPATI

02.02 Edit This 0 Comments »
Di setiap perjalanan saya menuju kampus di berbagai kesempatan saya selalu menemukan suatu sosok yang membuat hati saya miris. Sosok yang sangat membuat saya bersedih dan selalu bertanya. Sosok itu tak lain dan tak bukan adalah seorang manusia yang bekerja dengan begitu gigih namun adapula sosok yang tak layak untuk dijadikan pekerja.
Ketika perjalanan saya terhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah, saya melihat sekitar daerah rambu lalu lintas dan begitu miris hati saya melihat anak kecil, yang saya terka umurnya baru sekitar 1 tahun atau 2 tahun. Anak itu menyanyi dengan diiringi sebuah botol yang berisi pasir ditengah teriknya jalan raya dan polusi keramaian kendaraan. Saya perhatikan mukanya yang lusuh tapi dibalik itu semua tersimpan wajah yang lugu dan manis, membuat saya berfikir “kemanakah orang tua mereka yang membiarkan buah hati mereka harus mengalami panas terik matahari?”. “kenapa harus anak – anak seperti mereka yang bekerja apakah orang tua mereka sudah tidak sanggup untuk bekerja?”. Lalu pertanyaan itu terhenti saat seorang anak menyentuh tangan saya untuk meminta imbalan dari nyanyiannya itu, saya keluarkan suatu kertas yang bernilai untuknya. Begitu senangnya ia saat senyum saya lihat di bibirnya yang pucat dan kering. Rambu lalu lintas pun telah berganti hijau dan saya pun melaju kendaraan saya melanjutkan perjalanan.
Sebelum sampai di rambu lalu lintas itupun saya menemukan sosok yang sering saya jumpai ketika perjalanan saya menuju jalan raya. Di sebuah jalan kecil perumahan saya melihat sosok seorang pria tua dan anaknya yang masih kecil sekitar umur 6 tahunan, pria itu memanggul plastik berisikan krupuk yang jumlahnya masih begitu banyak. Dan yang membuat saya tersentak ternyata pria ituadalah seorang tunanetra ia tak bisa melihat karena itu ia mengajak anaknya yang normal untuk menemani dan mengarahkan perjalanan mereka. Sungguh tak tega hati ini melihatnya pria itu masih semangat mencari sebuah kerta atau koin untuk kehidupan mereka. Pertanyaan dalam diri saya muncul “kenapa krupuk itu masih begitu banyak?”. “apakah selama perjalanan mereka belum ada satupun yang terjual?” dari pertanyaan itu saya hanya bisa berdoa untuk mereka, saya berdoa kepada yang kuasa ‘yaa Allah berikan bapak dan anak itu rezeki hari ini ya Allah, sekedar untuk kebutuhan mereka hari ini saja atau Engkau melebihkan sedikit untuk kebutuhannya esok. Yaa Rabb buatlah dagangannya itu laku agar ia tak terlalu banyak memanggul krupuk itu,,amien’. Disaat itu saya hanya bisa berdoa dan tak bisa melakukan rasa empati saya terhadap mereka, karena saya berangkat ke kampus dengan membawa uang yang tak begitu banyak bahkan hanya cukup untuk saya membeli bensin.
Dihari berikutnya saya melihat mereka lagi namun saya masih tidak bisa ber empati kepada mereka. Maka dalam hati saya berjanji jika esok saya bertemu lagi akan saya beli krupuk dagangan bapak itu walau hanya satu setidaknya sekedar memberi harapan untuk mereka. Dan keesokan harinya saya siapkan sejumlah uang untuk membeli krupuk dari mereka, namun sayang mereka tak ada mungkin mereka tak lewat jalan ini lagi. Tersirat penyesalan dalam hati saya karena saya hanya bisa bersimpati kepada bapak dan anaknya itu. Namun saya berfikir semoga Allah menjabah doa saya untuk bapak dan anak itu karena hanya doa itu yang bisa saya beri untuk mereka.
Satu sosok lagi yang selalu saya temui jika saya pulang kuliah tak begitu sore. Di rambu lalu lintas daerah lebak bulus deket sekolah BM 400 dan MAN 4. Di bawah rambu itu terduduk seorang lelaki paruh baya dengan sebuah tape recorder dan seekor kera. Lelaki itu memegang rantai yang terhubung pada leher kera itu, kera yang sedang duduk di sebuah mainan kuda-kudaan kecil yang berayun – ayun karena lelaki itu menarik rantainya. Dibawah terik lelaki itu mencari sesuatu yang berharga untuknya, dan hampir setiap hari saya melihatnya. Lelaki itu menarik perhatian pemakai jalan dengan seekor kera yang berlagak seperti topeng monyet, terkadang ada yang memberinya. Saya memberinya jika saya mempunyai uang namun jika saya sendiri tak megang uang sama sekali saya hanya bisa mendoakan lelaki itu.

Akhirnya dari pengalaman perjalanan saya, saya berfikir bahwa begitu banyak sosok yang bisa membuat kita bersimpati tapi belum tentu membuat kita jadi berempati. Dan sosok itu mengajarkan kepada saya bahwa kehidupan itu adalah anugerah yang telah diberi – NYA kepada kita dan bagaimana cara kita menjalani kehidupan itu adalah sebuah pilihan. Sosok itupun membuat saya selalu bersyukur dengan apa yang saya dapat, meski saya sendiri pun sering merasa kekurangan namun sosok itu memberi gambaran kepada saya bahwa di sekeliling saya pun masih ada yang lebih kekurangan dari saya. Semua itu hanyalah pelajaran hidup yang saya dapat dari beberapa sosok dan di luar sana masih banyak sosok yang bisa dijadikan motivasi dan pembelajaran.
Buat saya hidup itu untuk dinikmati apapun yang kita dapat jadikan motivasi untuk hidup yang lebih baik lagi. Dan dari rasa simpati maupun empati yang kita miliki berbuatlah yang terbaik untuk diri sendiri dan orang sekitar kita yang lebih membutuhkan dari kita.

"suka" kata sihir yang menghadirkan "senyum"

00.33 Edit This 0 Comments »
Suka adalah kata yang biasa namun menurut saya kata itu memiliki sihir yang cukup luar biasa. Dari pengalaman yang saya alami banyak sekali saya temukan kata “suka” itu. Suka yang dimaksud bukan suka kepada pasangan saja loh. Suka dengan sesuatu hal yang menarik atau suka karena pemandangan yang di lihat.
Dan suka adalah sebuah kata yang dapat menghadirkan senyum. Misalnya seseorang menyukai karya orang lain dengan memuji karya itu, maka orang yang membuat karya itu akan tersenyum bahagia karena merasa karya dihargai. Dari sebuah kata yang sederhana saja dapat menimbulkan dampak yang luar biasa seperti “senyum”. Karena ” senyum” adalah hal yang mudah namun selalu nampak indah.
Suka juga dapat diartikan dengan senang. Dan setiap kesenangan itu sendiri selalu menghadirkan senyuman bahkan tak jarang terlihat tawa riang. Maka tak salah pendapat saya tentang suka adalah kata sihir yang menghadirkan senyum.

Inspirasiku : Thomas Alfa Edison

23.58 Edit This 0 Comments »

Thomas Alva Edison dilahirkan di Milan, Ohio pada tanggal 11 Februari 1847. Tahun 1954 orang tuanya pindah ke Port Huron, Michigan. Edison pun tumbuh besar di sana. Sewaktu kecil Edison hanya sempat mengikuti sekolah selama 3 bulan. Gurunya memperingatkan Edison kecil bahwa ia tidak bisa belajar di sekolah sehingga akhirnya Ibunya memutuskan untuk mengajar sendiri Edison di rumah. Kebetulan ibunya berprofesi sebagai guru. Hal ini dilakukan karena ketika di sekolah Edison termasuk murid yang sering tertinggal dan ia dianggap sebagai murid yang tidak berbakat.

Meskipun tidak sekolah, Edison kecil menunjukkan sifat ingin tahu yang mendalam dan selalu ingin mencoba. Sebelum mencapai usia sekolah dia sudah membedah hewan-hewan, bukan untuk menyiksa hewan-hewan tersebut, tetapi murni didorong oleh rasa ingin tahunya yang besar. Pada usia sebelas tahun Edison membangun laboratorium kimia sederhana di ruang bawah tanah rumah ayahnya. Setahun kemudian dia berhasil membuat sebuah telegraf yang meskipun bentuknya primitif tetapi bisa berfungsi.

Tentu saja percobaan-percobaan yang dilakukannya membutuhkan biaya yang lumayan besar. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, pada usia dua belas tahun Edison bekerja sebagai penjual koran dan permen di atas kereta api yang beroperasi antara kota Port Huron dan Detroit. Agar waktu senggangnya di kereta api tidak terbuang percuma Edison meminta ijin kepada pihak perusahaan kereta api, “Grand Trunk Railway”, untuk membuat laboratorium kecil di salah satu gerbong kereta api. Di sanalah ia melakukan percobaan dan membaca literatur ketika sedang tidak bertugas.

Tahun 1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan. Topik ini menjadi perhatian orang-orang. Thomas Alva Edison melihat peluang ini dan membeli sebuah alat cetak tua seharga 12 dolar, kemudian mencetak sendiri korannya yang diberi nama “Weekly Herald”. Koran ini adalah koran pertama yang dicetak di atas kereta api dan lumayan laku terjual. Oplahnya mencapai 400 sehari.

Pada masa ini Edison hampir kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan. Tetapi dia tidak menganggapnya sebagai cacat malah menganggapnya sebagai keuntungan karena ia banyak memiliki waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan kosong.

Tahun 1868 Edison mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf di Boston. Seluruh waktu luangnya dihabiskan untuk melakukan percobaan-percobaan tehnik. Tahun ini pula ia menemukan sistem interkom elektrik.

Thomas Alva Edison mendapat hak paten pertamanya untuk alat electric vote recorder tetapi tidak ada yang tertarik membelinya sehingga ia beralih ke penemuan yang bersifat komersial. Penemuan pertamanya yang bersifat komersial adalah pengembangan stock ticker. Edison menjual penemuaannya ke sebuah perusahaan dan mendapat uang sebesar 40000 dollar. Uang ini digunakan oleh Edison untuk membuka perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Di laboratorium inilah ia menelurkan berbagai penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian besar orang-orang di dunia.

Tahun 1877 ia menemukan phonograph. Pada tahun ini pula ia menyibukkan diri dengan masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian banyak peneliti: lampu pijar. Edison menyadari betapa pentingnya sumber cahaya semacam itu bagi kehidupan umat manusia. Oleh karena itu Edison mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya, serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dollar dalam kurun waktu dua tahun untuk percobaan membuat lampu pijar. Persoalannya ialah bagaimana menemukan bahan yg bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tetapi tidak terbakar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras Edison, akhirnya pada tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam.

Masih banyak lagi hasil penemuan Edison yang bermanfaat. Secara keseluruhan Edison telah menghasilkan 1.039 hak paten. Penemuannya yang jarang disebutkan antara lain : telegraf cetak, pulpen elektrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak.

Thomas Edison juga berjasa dalam bidang perfilman. Ia menggabungkan film fotografi yang telah dikembangkan George Eastman menjadi industri film yang menghasilkan jutaan dolar seperti saat ini. Dia pun membuat Black Maria, suatu studio film bergerak yang dibangun pada jalur berputar.

Melewati tahun 1920-an kesehatannya kian memburuk dan beliau meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun. (An)


Saya sangat mengagumi seorang Edison, walaupun beliau tidak sekolah namun beliau tak pernah putus asa. Beliau terus mengembangkan pola pikirnya dengan usahanya sendiri. Pemikirannya yang tak kalah dengan anak – anak yang mendapat jenjang pendidikan, bahkan beliau mampu menyaingi anak – anak itu diatas rata – rata. Saat penemuannya yang pertama yaitu Telegrap, beliau bangga namun beliau juga sadar bahwa suatu penelitian memerlukan banyak biaya. Untuk itu beliau bekerja, sekaligus melakukan penelitian.

Pada saat beliau melakukan penelitian tentang lampu pijar , beliau begitu optimis padahal kegagalannya sudah mencapai 9000 kali. Dan yang saya kagumi beliau tak pernah menyebut itu sebuah kegagalan. Pengalaman Edison begitu member motivasi untuk saya, dimana kegagalan hanya langkah awal untuk meraih suatu kesuksesan.

Sama halnya lampu pijar yang menerangi kegelapan. Maka kegagalan hanya kegelapan yang sesaat untuk mendaopat cahaya yang begitu indah. Kegigihan sang Edison patut untuk dicontoh, bayangkan seorang yang tak bersekolah mampu membuat pencerahan pada dunia bahkan sampai saat ini masih kita nikmati penemuannya itu.

Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentrisme

03.37 Edit This 0 Comments »

 

Perbedaan Kepentingan



Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.
   Dengan berpegang prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut.
Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :
  1. kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang
  2. kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
  3. kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
  4. kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
  5. kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
  6. kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya
  7. kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
  8. kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri
Kenyataan-kenyataan seperti itu menunjukkan ketidakmampuan suatu ideologi mewujudkan idealisme yang akhirnya akan melahirkan kondisi disintegrasi atau konflik. Permasalahan utama dalam tinjauan konflik ini adalah adanya jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan dan hasilnya kenyataan itu disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda antara pemerintah atau penguasa sebagai pemegang kendali ideologi dengan berbagai kelompok kepentingan sebagai sub-sub ideologi.
  Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase yaitu:

1. fase disorganisasi yang terjadi karena kesalahpahaman.
2. fase dis-integrasi yaitu pernyataan tidak setuju.
    fase dis-integrasi ini memiliki tahapan (Menurut Walter W. Martin dkk):
  • ketidaksepahaman anggota kelompok tentang tujuan yang dicapai.
  • norma sosial tidak membantu dalam mencapai tujuan yang disepakati.
  • norma yang telah dihayati bertentangan satu sama lain.
  • sanksi sudah menjadi lemah
  • tindakan anggota masyarakat sudah bertentangan dengan norma kelompok.

Diskriminasi dan Ethosentris

Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan kumpulan yang diwakili oleh individu berkenaan. Diskriminasi merupakan suatu amalan yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia. Ia berpuncak daripada kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan manusia.
Diskrimasi boleh berlaku dalam berbagai konteks. Ia boleh dilakukan oleh orang perseorangan, institusi, firma, malah oleh kerajaan. Terdapat berbagai perlakuan yang boleh dianggap sebagai diskriminasi, perlakuan diskrimasi yang ketara adalah seperti berikut:
  • Seorang peniaga enggan berurusan dengan seorang pelanggan berdasarkan kumpulan yang diwakillinya.
  • Seorang majikan memberi gaji yang tidak setimpal dengan sumbangannya kepada pekerja berdasarkan kumpulan yang diwakilinya.
  • Sebuah institusi pendidikan enggan menerima seorang pelajar, walaupun dia mempunyai kelayakan dan masih mempunyai kekosongan dalam institusi berkenaan, disebabkan individu berkenaan mewakili kumpulan tertentu.
Diskriminasi dianggap sebagai sesuatu yang tidak adil berdasarkan prinsip "setiap manusia harus diberi hak dan peluang yang sama"(Bahasa Inggeris: Equal Opportunity)

Etnosentrisme atau sukuisme adalah sikap berlebihan yang menganggap hanya etnis kelompok tertentu saja yang baik, benar dan unggul. Adapun kelompok lainnya tidak. Dampak yang dihasilkannya bisa sangat fatal akibatnya. Bayangkan saja jika generalisasi kasar dilakukan terhadap etnis tertentu yang dianggap negatif sebagai; kasar, kotor, bermental buruk, atau bahkan musuh, maka tidak jarang akan berujung pada konflik komunal.
Sejarah menunjukkan, pemaknaan secara negatif atas keragaman telah melahirkan penderitaan panjang umat manusia. Pada saat ini, paling tidak telah terjadi 35 pertikaian besar antar etnis di dunia. Lebih dari 38 juta jiwa terusir dari tempat yang mereka diami, paling sedikit 7 juta orang terbunuh dalam konflik etnis berdarah. Pertikaian seperti ini terjadi dari Barat sampai Timur, dari Utara hingga Selatan. Dunia menyaksikan darah mengalir dari Yugoslavia, Cekoslakia, Zaire hingga Rwanda, dari bekas Uni Soviet sampai Sudan, dari Srilangka, India hingga Indonesia. Konflik panjang tersebut melibatkan sentimen etnis, ras, golongan dan juga agama.
Etnosentrisme atau sukuisme ternyata begitu kental dalam pergaulan sehari-hari. Pandangan tentang keunggulan etnis tertentu atas lainnya sudah menjadi rahasia publik. Disebut rahasia, sebab pengakuan keunggulan tersebut diakui secara umum oleh masing-masing kelompok (etnis, suku, bahkan agama), meskipun secara sembunyi-sembunyi.

Pertentangan dan ketegangan dalam masyarakat

Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dasar konflik berbeda-beda. Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :
  • Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam konflik
  • Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
  • Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi paa lingkungan yang paling kecil yaitu individu,sampai kepada lingkungan yang luas yaitu masyarakat.
  • Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang
  • Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
  • Pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain.
Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
  • Elimination; yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri
  • Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya
  • Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
  • Minority Consent; artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama
  • Compromise; artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
  • Integration; artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak
Golongan yang berbeda dan integrasi nasional

Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia. Masyarakat majemuk dipersatukan oleh sistem nasional yang mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan pemerintahan, politik, ekonomi, dan sosial. Aspek-aspek dari kemasyarakatan tersebut, yaitu Suku Bangsa dan Kebudayaan, Agama, Bahasa, Nasional Indonesia.
Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan. Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi:
  1. Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
  2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab)
  3. Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
  4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Integrasi nasional adalah suatu proses yang menyatu padukan berbagai kelompok dalam masyarakat melalui satu identiti bersama dengan menghilangkan perbedaan dan identitas masing-masing.
Integrasi Nasional memiliki ciri-ciri:
  • Melibatkan pertembungan dua atau lebih asyarakat dan budaya
  • Satu bentuk budaya baru dilahirkan dan menjadi milik bersama masyarakat dan budaya berbeda
  • Dalam budaya baru yang dibentuk, hilangnya identitas mesyarakat dan perbedaan kebudayaan
  • Intergrasi social boleh berlaku dalam sector ekomoni, partai politik, dan Negara.
Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain:
  • Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
  • Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
  • Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten
Integrasi Internasional merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah integritas sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar belakang masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak. Beberapa masalah integrasi internasional, antara lain:
  1. Perbedaan ideologi
  2. Kondisi masyarakat yang majemuk
  3. Masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
  4. Pertumbuhan partai politik
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan kesenjangan-kesenjangan itu, antara lain:
  • Mempertebal keyakinan seluruh warga Negara Indonesia terhadap Ideologi Nasional
  • Membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau dengan membangun saran komunikasi, informasi, dan transformasi
  • Menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
  • Membentuk jaringan asimilasi bagi kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing

opini saya :

Indonesia adalah bangsa yang memiliki keragaman suku, budaya, dan ras. Namun dari perbedaan yang ada  bangsa indonesia di persatukan dengan adanya semboyan BHINEKA TUNGGAL IKA. Dengan semboyan itu seharusnya tak ada lagi yang namanya dikriminasi dan ethosentris di Indonesia. Agar tak ada perbedaan selayaknya masyarakat memahami arti dari bhineka tunggal ika.