Manajemen Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah
suatu rangkaian kegiatan yang sifatnya hanya dilakukan satu kali. Pada umumnya
proyek konstruksi memiliki jangka waktu yang pendek. Didalam rangkaian kegiatan
proyek kontstruksi tersebut, biasanya terdapat suatu proses yang berfungsi
untuk mengolah sumber daya proyek sehingga dapat menjadi suatu hasil kegiatan
yang menghasilkan sebuah bangunan. Adapun proses yang terjadi dalam rangkaian
kegiatan tersebut tentunya akan melibatkan pihak-pihak yang terkait baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dengan terlibatnya banyak pihak dalam sebuah
proyek konstruksi maka hal ini dapat menyebabkan potensi terjadinya konflik
juga sangat besar sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa proyek
konstruksi sebenarnya mengandung konflik yang cukup tinggi juga.
Manajemen Konstruksi pada umumnya akan meliputi mutu
fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material serta manjemen tenaga
kerja. Pada prinsipnya, dalam manajemen konstruksi, manajemen tenaga kerja
merupakan salah satu hal yang akan lebih ditekankan. Hal ini disebabkan
manajemen perencanaan hanya berperan sekitar 20% dari rencana kerja proyek.
Sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu
proyek. Adapun fungsi dari manajemen konstruksi yaitu : 1. Sebagai Quality Control
sehingga dapat menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan 2.
Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi di lapangan yang tidak pasti serta
mengatasi kendala terjadinya keterbatasan waktu pelaksanaan 3. Memantau
prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai. Hal itu dilakukan dengan
opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan 4. Hasil evaluasi dapat dijadikan
tindakan dalam pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di
lapangan 5. Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sebuah sistem informasi
yang baik yang dapat digunakan untuk menganalisis performa dilapangan
Manajemen Waktu Proyek Manajemen waktu proyek merupakan salah satu kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang manajer proyek. Manajemen waktu proyek
dibutuhkan manajer proyek untuk memantau dan mengendalikan waktu yang
dihabiskan dalam menyelesaikan sebuah proyek. Dengan menerapkan manajemen waktu
proyek, seorang manajer proyek dapat mengontrol jumlah waktu yang dibutuhkan
oleh tim proyek untuk membangun deliverables proyek sehingga memperbesar
kemungkinan sebuah proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukankan seorang manajer
proyek dalam mengendalikan waktu proyek yaitu : 1. Mendefinisikan aktivitas
proyek. Merupakan sebuah proses untuk mendefinisikan setiap aktivitas yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek. 2. Urutan aktivitas proyek. Proses ini
bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan antara
tiap-tiap aktivitas proyek. 3. Estimasi aktivitas sumber daya proyek. Estimasi
aktivitas sumber daya proyek bertujuan untuk melakukan estimasi terhadap
penggunaan sumber daya proyek. 4. Estimasi durasi kegiatan proyek. Proses ini
diperlukan untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan proyek. 5. Membuat jadwal proyek. Setelah seluruh aktivitas, waktu dan
sumber daya proyek terdefinisi dengan jelas, maka seorang manager proyek akan
membuat jadwal proyek. Jadwal proyek ini nantinya dapat digunakan untu menggambarkan
secara rinci mengenai seluruh aktivitas proyek dari awal pengerjaan proyek
hingga proyek diselesaikan. 6. Mengontrol dan mengendalikan jadwal proyek. Saat
kegiatan proyek mulai berjalan, maka pengendalian dan pengontrolan jadwal
proyek perlu dilakukan. Hal ini diperlukan untuk memastikan apakah kegiatan
proyek berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan atau tidak. Setiap proses
di atas setidaknya terjadi sekali dalam setiap proyek dan dalam satu atau lebih
tahapan proyek. FWDNJK9QE2EJ Manajemen Ruang Lingkup Proyek
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
manajer proyek handal adalah kemampuan dalam melakukan manajemen ruang lingkup
proyek. Dalam hal ini, seorang manajer proyek harus mampu memastikan bahwa
seluruh aktivitas yang dilakukan dalam proyek adalah aktivitas yang berhubungan
dengan proyek dan aktivitas tersebut telah memenuhi kebutuhan proyek. Dengan
kata lain, manajemen ruang lingkup proyek memiliki fungsi untuk mendefinisikan
serta mengendalikan aktivitas-aktivitas apa yang bisa dilakukan dan
aktivitas-aktivitas apa saja yang tidak boleh dilakukan dalam menyelesaikan
suatu proyek. Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukan seorang manajer
proyek dalam melakukan manajemen ruang lingkup proyek, yaitu : 1. Perencanaan
ruang lingkup proyek. Pada tahap ini, manajer proyek akan mendokumentasikan
bagaimana ruang lingkup proyek akan didefinisikan, diverifikasi, dikontrol dan
menentukan bagaimana WBS akan dibuat serta merencanakan bagaimana mengendalikan
perubahan akan ruang lingkup proyek.
2.
Mendefinisikan ruang lingkup proyek.
Pada tahap ini, ruang lingkup proyek akan
didefinisikan secara terperinci sebagai landasan untuk pengambilan keputusan
proyek dimasa depan.
3. Membuat Work
Breakdown Structure.
WBS merupakan pembagian deliverables proyek
berdasarkan kelompok kerja. WBS dibutuhkan karena pada umumnya dalam sebuah
proyek biasanya melibatkan banyak orang dan deliverables, sehingga sangat
penting untuk mengorganisasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi
bagian-bagian yang lebih terperinci lagi.
4. Melakukan
verifikasi ruang lingkup proyek.
Tahap ini merupakan tahap dimana final project scope
statement diserahkan kepada stakeholder untuk diverifikasi.
5. Melakukan
kontrol terhadap ruang lingkup proyek.
Dalam pelaksanaan proyek, tidak jarang ruang lingkup
proyek mengalami perubahan. Untuk itu, perlu dilakukannya kontrol terhadap
perubahan ruang lingkup proyek. Perubahan yang tidak terkendali, akan
mengakibatkan meluasnya ruang lingkup proyek.
Kompetensi Yang Harus Dimiliki Seorang Manajer
Proyek Seorang manager proyek merupakan seorang professional dalam bidang
manajemen proyek. Manajer proyek memiliki tanggung jawab untuk melakukan
perencanaan, pelaksanaan dan penutupan sebuah proyek yang biasanya berkaitan
dengan bidang industri kontruksi, arsitektur, telekomunikasi dan informasi
teknologi. Untuk menghasilkan kinerja yang baik, sebuah proyek harus dimanage
dengan baik oleh manajer proyek yang berkualitas baik serta memiliki kompetensi
yang disyaratkan. Lalu apa saja kompetensi yang dimaksud? Seorang manajer
proyek yang baik harus memiliki kompetensi yang mencakup unsur ilmu pengetahuan
(knowledge), kemampuan (skill) dan sikap (attitude). Ketiga unsur ini merupakan
salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan proyek. Sebuah proyek
akan dinyatakan berhasil apabila proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu,
ruang lingkup dan biaya yang telah direncanakan. Manajer proyek merupakan
individu yang paling menentukan keberhasilan / kegalan proyek. Karena dalam hal
ini manajer proyek adalah orang yang memegang peranan penting dalam
mengintegrasikan, mengkoordinasikan semua sumber daya yang dimiliki dan
bertanggung jawab sepenuhnya atas kenberhasilan dalam pencapaian sasaran
proyek.
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek