Sistem Digital

21.36 Edit This 0 Comments »
Sistem digital adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengukur suatu nilai atau besaran yang beaifat tetap atau tidak teratur dalam bentuk diskrit berupa digit-digit atau angka-angka.

Encoder adalah rangkaian digital yang dapat mengubah bilangan desimal ke biner
Decoder adalah rangkaian digital yang dapat mengubah bilangan biner ke desimal, dimana rangkaian ini akan menghasilkan output high (1) pada jalur yang sesuai dengan yang ditunjuk oleh selektor.

Decoder prioritas terbagi menjadi 2 yaitu :
a. common catoda (cc) adalah rangkaian seven segment yang kaki anodanya disatukan, kemudian diberi tegangan dan kaki katodanya dihubungkan dengan ground syaratnya, aktif jika kaki anoda bernilai 1 atau high.
b. comon anoda (ca) adalah rangkaian seven segmen yang kaki katodanya sebagai input dan kaki anoda disatukan kemudian diberi tegangan. Syaratnya, aktif jika katoda bernilao 0 atau low.

Multiplexer adalah suatu rangkaian digital yang  mempunyai beberapa line input dan 1 line output, input ditentukan oleh selektor.
Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menerima suatu input data dan mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang tersedia.

Sistem Digital

01.26 Edit This 0 Comments »
Pada semester ini saya mendapat tugas praktikum sistem digital...
maka untuk tugas ini saya akan membahas tentang makalah yang saya buat, secara sebagian....

judul makalah saya adalah Penguji Tinggi Rendah


1.1  Latar Belakang Masalah

Daya tahan manusia terhadap suara bergantung pada variasi karakteristik akustik pada sumber, maupun karakteristik lingkungan. Tingkat suara yang berubah - ubah, durasi, spektrum frekuensi, dan pola waktu bunyi dapa menimbulkan dampak yang berbeda pula pada pendengaran manusia. Suara dengan tingkat yang sangat tinggi dapat merusak pendengaran dan tingkat kebisingan yang lebih tinggi lebih mengganggu daripada suara yang rendah. Pendengaran manusia lebih sensitif pada area frekuensi suara yang tinggi.
Bising latar belakang yang ada dalam ruangan yang dapat diatasi dengan menggunakan system suara (sound system), dengan mengatur peletakan sound system dalam auditorium / ruangan agar sinyal suara dapat terdistribusi merata di dalam sehingga tingkat kejelasan suara dapat terpenuhi. Permasalahannya muncul ketika bising yang ada berubah - ubah. Perubahan bising terhdap sinyal suara ini, menyebabkan tingkat kejelasan suara berubah. Karenanya sistem suara yang ada sudah terpasang dan harus dapat mengatasi perubahan bisinng ini. System suara harus dapat mengendalikan dirinya sendiri untuk mengatur level volume suara agar tingkat sinyal suara lebih besar dari tingkat bising. Dengan pemilihan yang tepat maka akan diperoleh tingkat efisiensi yang tinggi dan dijamin kuat untuk mengurangi kebisingan.
  

CARA PENGOPERASIAN ALAT
Tahap dalam pembuatan proyek “ Penguji Tinggi Rendah “ ini adalah kita harus tahu bagaimana alat-alat dari komponen ini bekerja dengan baik.
Langkah-langkah cara pengoperasian alat :
1.    Menghubungkan tegangan dari sumber tegangan ke inputan pada rangkaian. Dimana +5 volt (sebagai VCC) dan -5 volt (sebagai Ground).
2.    Tekan switch ON/OFF dan operasikan menjadi ON.
3.    Setelah menyala, kemudian amatilah alat ini.
4.    Apabila sebelum dimasukkan michrophone, display akan menunjukkan angka H yang berari High dalam rangkaian kami, kemudian setelah memberikan input suara pada michrophone maka speaker akan berbunyi dan display akan menunjukkan huruf L yang berarti Low.










Interaksi Manusia dan Komputer

22.02 Edit This 0 Comments »
Interaksi manusia dan komputer (bahasa Inggris: human–computer interaction, HCI) adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia. Ilmu ini berusaha menemukan cara yang paling efisien untuk merancang pesan elektronik. Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan.
Sistem harus sesuai dengan kebutuhan manusia dan dirancang berorientasi kepada manusia sebagai pemakai.

Sub Bidang Studi Interaksi Manusia dengan Komputer

Ada tiga sub-bidang studi yang berhubungan dengan interaksi dengan komputer :
  1. Ergonomi dimana interaksi manusia-komputer berkaitan dengan bentuk fisik dari mesin.
  2. Faktor manusia berkaitan dengan masalah- masalah psikologis.
  3. Interaksi manusia dan komputer mengkaji bagaimana hubungan-hubungan yang terjadi antar ilmu komputer desain terkait dengan manusia dengan komputer.
bagi para perancangnya alat fisik interaksi antarmuka komputer sering diuji, sehingga memungkinkan pertukaran informasi.
Beberapa aspek yang menjadi fokus dalam perancangan sebuah antarmuka adalah :
  1. Metodologi dan proses yang digunakan dalam perancangan sebuah antarmuka.
  2. Metode implementasi antarmuka.
  3. Metode evaluasi dan perbandingan antarmuka.
  4. Pengembangan antarmuka baru.
  5. Mengembangkan sebuah deskripsi dan prediksi atau teori dari sebuah antarmuka baru.

Menurut Pendapat Saya tentang Interaksi Manusia dan Komputer

Dari pengertian yang saya baca diatas saya dapat kesimpulan bahwa interaksi komputer dengan manusia di zaman sekarang ini sudah sangat penting apalagi begitu pesatnya perkembangan - perkembangan gadget dan pola hidup manusia sendiri yang begitu komsumtif.
Komputer sudah banyak berkembang untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan manusia. Bahkan tak sedikit manusia yang bergantung pada komputer lebih tepatnya pada gadget - gadget yang fungsinya sudah seperti PC bilang saja komputer tablet.
Begitu banyak kenyamaan yang di dapat dengan menggunakan komputer apalagi jika dilengkapi dengan akses internet yang memadai. Apa sih yang tak bisa kita jelajahi dengan internet?. Begitu banyak informasi yang bisa ditemukan disana bahkan bisa berinteraksi dengan seseorang yang berada jauh di seberang dengan menggunakan media sosial, teman yang sudah lama tak bertemu bisa bertemu dengan media sosial.
Saat ini zamannya memang sudah serba gadget. Komputer pun bukan hal yang mahal lagi, tinggal kita saja sebagai mahasiswa mengembangkan fungsi komputer itu sendiri.


Manajemen Komunikasi

06.23 Edit This 0 Comments »
Communication Planning atau perencanaan komunikasi adalah menetapkan informasi dan komunikasi yang dibutuhkan oleh stakeholder proyek yaitu siapa membutuhkan informasi apa, kapan mereka akan membutuhkan informasi, dan bagaimana informasi akan diberikan atau disampaikan kepada mereka.

PERENCANAAN KOMUNIKASI
Perencanaan komunikasi atau communication plan yang terdapat pada proyek Magna Building ini dibagi menjadi dua yaitu secara internal dan eksternal. Untuk komunikasi eksternal dilakukan kepada stakeholder pada proyek ini antara lain komunikasi kepada owner, subkontraktor, supplier, serta pihak terkait lainnya seperti penduduk sekitar lokasi proyek. Bentuk komunikasi eksternal yang digunakan antara lain adalah rapat, laporan, memo, dan lain-lain. Untuk komunikasi internal dilakukan kepada anggota yang terdapat dalam organisasi proyek.Bentuk komunikasi internal dibagi menjadi tiga, yang pertama adalah formal atau tidak formalnya komunikasi. Untuk komunikasi formal dilakukan melalui rapat dan laporan, sedangkan untuk komunikasi yang tidak formal dilakukan dengan memo serta media telekomunikasi elektronik seperti handphone (telepon genggam) dan email (surat elektronik). Bentuk komunikasi internal yang kedua adalah tertulis atau tidak tertulisnya komunikasi. Untuk komunikasi tertulis dapat berupa memo atau surat pemberitahuan, sedangkan untuk komunikasi tidak tertulis adalah bentuk komunikasi yang langsung dilakukan kepada pihak terkait (tatap muka) tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dan bentuk komunikasi internal yang ketiga adalah komunikasi dilakukan secara vertikal atau horizontal. Untuk komunikasi vertikal merupakan instruksi seperti komunikasi project manager (PM) kepada site manager (SM), sedangkan untuk komunikasi horizontal merupakan koordinasi seperti komunikasi quality control (QC) dengan safety officer.

DISTRIBUSI INFORMASI
Setelah melakukan perencanaan komunikasi, hasil yang diperoleh adalah rencana manajemen komunikasi. Langkah selanjutnya adalah pendistribusian informasi. Dalam melakukan pendistribusian informasi dibutuhkan input berupa perencanaan manajemen komunikasi dengan menggunakan alat dan teknik berupa kemampuan komunikasi, metode distribusi informasi, proses pembelajaran, serta sistem informasi. Hasil atau output dari proses distribusi informasi ini adalah proses atau alur komunikasi dari organisasi proyek dan perubahan permintaan.
Bentuk distribusi komunikasi pada proyek ada beberapa macam antara lain adalah :
- Rapat-rapat (meetings).
- Distribusi dokumen berupa hardcopy.
- Distribusi data melalui media elektronik seperti electronic mail/E-mail, mesin fax, dan lain-lain.

KOMUNIKASI EKSTERNAL
Komunikasi eksternal merupakan komunikasi yang dilakukan kontraktor dengan stakeholder yang terlibat seperti kepada owner, subkontraktor, dan supplier. Bentuk komunikasi eksternal ini berupa rapat-rapat dan laporan. Jenis-jenis rapat yang dilakukan pada proyek Magna Building ini adalah sebagai berikut :
(1). Kick of Meeting
Tujuan Rapat:
- Membuat “Team Building”, yaitu membangun tim proyek agar seluruh staff atau anggota proyek yang sesuai dengan struktur organisasi dan uraian kerja dapat memahami tugas dan tanggung jawab dengan baik dan benar.
- Menyamakan persepsi tentang jadwal, kualitas dan anggaran proyek antar anggota atau staff proyek.
- Menyatukan langkah, agar masing-masing unit tidak berjalan sendiri-sendiri dalam menjalankan tugasnya.
- Mengikuti SOP (Standard Operating Procedure ) yang berlaku.
Agenda Rapat:
- Penjelasan menyeluruh dari project manager (PM) mengenai :
–Target keuntungan yang hendak dicapai
–Target waktu penyelesaian proyek
–Target mutu kerja
- Pembagian tugas pekerjaan untuk setiap bidang dan anggotanya.
- Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) proyek.
- Target jangka pendek (1-2 minggu) yang hendak dicapai.
Jadwal Rapat:
Kick of Meeting dilaksanakan saat kegiatan proyek akan dimulai dan apabila tidak dapat dilakukan di lokasi proyek, rapat dilaksanakan di kantor pusat atau di lokasi terdekat dengan lokasi proyek.
(2).Tool Box Meeting
Tujuan Rapat :
Tujuan dari tool box meeting ini adalah membahas pelaksanaan suatu bagian pekerjaan tertentu yang terdapat pada proyek.
Peserta Rapat:
Rapat tool box meeting ini dihadiri oleh antara lain :
- Manajer Operasi Lapangan
- Kepala Pelaksana
- Mandor
- Subkontraktor
Agenda Rapat:
Agenda rapat yang dibahas ini pada rapat ini adalah :
- Metode kerja yang ditetapkan.
- Personil atau unit kerja masing-masing yang terkait.
- Rute dan Lay-out peralatan dan bahan.
Jadwal Rapat:
- Setiap akan dimulai pekerjaan pokok seperti :
–Pekerjaan pondasi
–Pekerjaan tanah dan pasir
–Pekerjaan pengecoran
–Pekerjaan Atap
–Pekerjaan Arsitektur
–Dan lain-lain.

Manajemen Proyek

06.13 Edit This 0 Comments »

Manajemen Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang sifatnya hanya dilakukan satu kali. Pada umumnya proyek konstruksi memiliki jangka waktu yang pendek. Didalam rangkaian kegiatan proyek kontstruksi tersebut, biasanya terdapat suatu proses yang berfungsi untuk mengolah sumber daya proyek sehingga dapat menjadi suatu hasil kegiatan yang menghasilkan sebuah bangunan. Adapun proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya akan melibatkan pihak-pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan terlibatnya banyak pihak dalam sebuah proyek konstruksi maka hal ini dapat menyebabkan potensi terjadinya konflik juga sangat besar sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa proyek konstruksi sebenarnya mengandung konflik yang cukup tinggi juga.

Manajemen Konstruksi pada umumnya akan meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material serta manjemen tenaga kerja. Pada prinsipnya, dalam manajemen konstruksi, manajemen tenaga kerja merupakan salah satu hal yang akan lebih ditekankan. Hal ini disebabkan manajemen perencanaan hanya berperan sekitar 20% dari rencana kerja proyek. Sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek. Adapun fungsi dari manajemen konstruksi yaitu : 1. Sebagai Quality Control sehingga dapat menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan 2. Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi di lapangan yang tidak pasti serta mengatasi kendala terjadinya keterbatasan waktu pelaksanaan 3. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai. Hal itu dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan 4. Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan dalam pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan 5. Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sebuah sistem informasi yang baik yang dapat digunakan untuk menganalisis performa dilapangan


Manajemen Waktu Proyek Manajemen waktu proyek merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang manajer proyek. Manajemen waktu proyek dibutuhkan manajer proyek untuk memantau dan mengendalikan waktu yang dihabiskan dalam menyelesaikan sebuah proyek. Dengan menerapkan manajemen waktu proyek, seorang manajer proyek dapat mengontrol jumlah waktu yang dibutuhkan oleh tim proyek untuk membangun deliverables proyek sehingga memperbesar kemungkinan sebuah proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukankan seorang manajer proyek dalam mengendalikan waktu proyek yaitu : 1. Mendefinisikan aktivitas proyek. Merupakan sebuah proses untuk mendefinisikan setiap aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek. 2. Urutan aktivitas proyek. Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan antara tiap-tiap aktivitas proyek. 3. Estimasi aktivitas sumber daya proyek. Estimasi aktivitas sumber daya proyek bertujuan untuk melakukan estimasi terhadap penggunaan sumber daya proyek. 4. Estimasi durasi kegiatan proyek. Proses ini diperlukan untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek. 5. Membuat jadwal proyek. Setelah seluruh aktivitas, waktu dan sumber daya proyek terdefinisi dengan jelas, maka seorang manager proyek akan membuat jadwal proyek. Jadwal proyek ini nantinya dapat digunakan untu menggambarkan secara rinci mengenai seluruh aktivitas proyek dari awal pengerjaan proyek hingga proyek diselesaikan. 6. Mengontrol dan mengendalikan jadwal proyek. Saat kegiatan proyek mulai berjalan, maka pengendalian dan pengontrolan jadwal proyek perlu dilakukan. Hal ini diperlukan untuk memastikan apakah kegiatan proyek berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan atau tidak. Setiap proses di atas setidaknya terjadi sekali dalam setiap proyek dan dalam satu atau lebih tahapan proyek. FWDNJK9QE2EJ Manajemen Ruang Lingkup Proyek

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang manajer proyek handal adalah kemampuan dalam melakukan manajemen ruang lingkup proyek. Dalam hal ini, seorang manajer proyek harus mampu memastikan bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan dalam proyek adalah aktivitas yang berhubungan dengan proyek dan aktivitas tersebut telah memenuhi kebutuhan proyek. Dengan kata lain, manajemen ruang lingkup proyek memiliki fungsi untuk mendefinisikan serta mengendalikan aktivitas-aktivitas apa yang bisa dilakukan dan aktivitas-aktivitas apa saja yang tidak boleh dilakukan dalam menyelesaikan suatu proyek. Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukan seorang manajer proyek dalam melakukan manajemen ruang lingkup proyek, yaitu : 1. Perencanaan ruang lingkup proyek. Pada tahap ini, manajer proyek akan mendokumentasikan bagaimana ruang lingkup proyek akan didefinisikan, diverifikasi, dikontrol dan menentukan bagaimana WBS akan dibuat serta merencanakan bagaimana mengendalikan perubahan akan ruang lingkup proyek.

2.  Mendefinisikan ruang lingkup proyek.

Pada tahap ini, ruang lingkup proyek akan didefinisikan secara terperinci sebagai landasan untuk pengambilan keputusan proyek dimasa depan.

3.  Membuat Work Breakdown Structure.

WBS merupakan pembagian deliverables proyek berdasarkan kelompok kerja. WBS dibutuhkan karena pada umumnya dalam sebuah proyek biasanya melibatkan banyak orang dan deliverables, sehingga sangat penting untuk mengorganisasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih terperinci lagi.

4.  Melakukan verifikasi ruang lingkup proyek.

Tahap ini merupakan tahap dimana final project scope statement diserahkan kepada stakeholder untuk diverifikasi.

5.  Melakukan kontrol terhadap ruang lingkup proyek.

Dalam pelaksanaan proyek, tidak jarang ruang lingkup proyek mengalami perubahan. Untuk itu, perlu dilakukannya kontrol terhadap perubahan ruang lingkup proyek. Perubahan yang tidak terkendali, akan mengakibatkan meluasnya ruang lingkup proyek.
Kompetensi Yang Harus Dimiliki Seorang Manajer Proyek Seorang manager proyek merupakan seorang professional dalam bidang manajemen proyek. Manajer proyek memiliki tanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penutupan sebuah proyek yang biasanya berkaitan dengan bidang industri kontruksi, arsitektur, telekomunikasi dan informasi teknologi. Untuk menghasilkan kinerja yang baik, sebuah proyek harus dimanage dengan baik oleh manajer proyek yang berkualitas baik serta memiliki kompetensi yang disyaratkan. Lalu apa saja kompetensi yang dimaksud? Seorang manajer proyek yang baik harus memiliki kompetensi yang mencakup unsur ilmu pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill) dan sikap (attitude). Ketiga unsur ini merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan proyek. Sebuah proyek akan dinyatakan berhasil apabila proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu, ruang lingkup dan biaya yang telah direncanakan. Manajer proyek merupakan individu yang paling menentukan keberhasilan / kegalan proyek. Karena dalam hal ini manajer proyek adalah orang yang memegang peranan penting dalam mengintegrasikan, mengkoordinasikan semua sumber daya yang dimiliki dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kenberhasilan dalam pencapaian sasaran proyek.

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek

Management Kualitas

05.28 Edit This 0 Comments »

Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian penuh kepada kualitas. Perhatian penuh kepada kualitas akan memberikan dampak positif kepada bisnis melalui dua cara, yaitu: dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan.

PENGERTIAN KUALITAS

Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk seperti : performansi (performance), keandalan (reliability), mudah dalam penggunaan (ease of use), estetika (esthetics), dan sebagainya. Definisi strategik, yang menyatakan bahwa : kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the customers).

Berdasarkan definisi tentang kualitas baik yang konvensional maupun yang lebih strategik, kita boleh menyatakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok berikut :

  1. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu.
  2. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.

PENGERTIAN MANAJEMEN KUALITAS

Pada dasarnya manajemen kualitas (Quality Manajemen) atau manajemen kualitas terpadu (total quality management) didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan performansi secara terus menerus (continuous performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia.

ISO 8402 (quality vocabulary) mendefinisikan manajemen kualitas sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti perencanaan kualitas (quality planning), pengendalian kualitas (quality control), jaminan kualitas (quality assurance) dan peningkatan kualitas (quality improvement). Tanggung jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua level dari manajemen, tetapi harus dikendalikan oleh manajemen puncak (top management), dan implementasinya harus melibatkan semua anggota organisasi.

Dr. Joseph M. Juran adalah salah seorang guru dalam manajemen kualitas memberikan definisi tentang manajemen kualitas sebagai suatu kumpulan aktivitas yang berkaitan dengan kualitas tertentu yang memiliki karakteristik :

  1. Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda manajemen atas.
  2. Sasaran kualitas dimasukkan dalam rencana bisnis.
  3. Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking : fokus adalah pada pelanggan dan pada kesesuaian kompetisi; disana adalah sasaran untuk peningkatan kualitas tahunan.
  4. Sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan.
  5. Pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat.
  6. Pengukuran ditetapkan seluruhnya.
  7. Manajer atas secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan sasaran.
  8. Penghargaan diberikan untuk performansi terbaik.
  9. Sistem imbalan (reward system) diperbaiki.

Dr. Juran mengidentifikasi unsur-unsur revolusi kualitas Jepang, sebagai berikut :

  1. Manajer atas mengambil tanggung jawab manajemen kualitas.
  2. Manajer atas melatih keseluruhan hierarki dalam proses manajemen kualitas.
  3. Manajer atas melakukan perbaikan kualitas pada tingkat revolusioner.
  4. Manajer atas melibatkan partisipasi angkatan kerja (karyawan).
  5. Manajer atas menambah sasaran kualitas kepada rencana bisnis.

Dr. Juran sangat terkenal dengan konsep trilogi kualitas, yaitu : perencanaan kualitas (quality planning), pengendalian qualitas (quality control), dan perbaikan atau peningkatan kualitas (quality improvement).

PERENCANAAN KUALITAS

Perencanaan kualitas (quality planning) melibatkan aktivitas sebagai berikut :

  1. Identifikasi pelanggan. Setiap orang yang akan dipengaruhi adalah pelanggan.
  2. Menentukan kebutuhan pelanggan.
  3. Menciptakan keistimewaan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
  4. Menciptakan proses yang mampu menghasilkan keistimewaan produk dibawah kondisi operasi.
  5. Mentransfer /mengalihkan proses ke operasi.

PENGENDALIAN KUALITAS

Pendekatan terhadap pengendalian kualitas (quality control)melibatkan beberapa aktivitas sebagai berikut :

  1. Mengevaluasi performansi aktual.
  2. Membandingkan yang aktual dengan sasaran.
  3. Mengambil tindakan atas perbedaan antara yang aktual dan sasaran.

PERBAIKAN KUALITAS

Pendekatan terhadap perbaikan kualitas (quality improvement) mencakup hal – hal sebagai berikut :

  1. Menciptakan kesadaran dari kebutuhan dan kesempatan untuk perbaikan/peningkatan.
  2. Mengamanatkan/menugaskan peningkatan kualitas, dan membuatnya sebagai bagian dari setiap deskripsi pekerjaan.
  3. Menciptakan infrastruktur : menetapkan dewan kualitas, memilih proyek untuk perbaikan, menentukan/menunjuk tim, menyiapkan fasilitator.
  4. Memberikan pelatihan tentang bagaimana meningkatkan kualitas.
  5. Meninjau kembali kemajuan secara teratur.
  6. Memberikan penghargaan kepada tim pemenang.
  7. Mempropagandakan/mempopulerkan hasil-hasil perbaikan kualitas.
  8. Memperbaiki sistem balas jasa (reward system) dalam menjalankan tingkat perbaikan kualitas.
  9. Mempertahankan momentum melalui perluasan rencana bisnis yang mencakup sasaran untuk peningkatan kualitas.


http://manaje-men.com/manajemen.kualitas.html